
Namun tiba tiba orang gila itu tertawa terkekeh kekeh sambil mendekat kearah sang profesor lantas dia bilang, sebanarnya katak ini hanya perlu dua lompatan, yang pertama dia melompat keair setelah itu katak akan berenang dan begitu katak sampai diujung sungai katak akan melompat lagi kedaratan, jadi katak hanya butuh dua lompatan. Sang profesor dengan muka merah meninggalkan orang itu.
Pendengar, saya anda dan kita semua boleh jadi serperti profesor tadi. Pandai dalam logika namun sesungguhnya buta terhadap realita. Kita sering merasa mampu menyelesaikan segala permasalahan dengan logika, penyelesaian masalah bisa tuntas dengan argumen yang logis, segala problema diselesaikan dengan hitungan matematis. Kita sering hanya mengandalkan penyelesaian masalah lewat perhitungan mengunakan angka-angka, padahal selain jari jemari yang ada ditangan dan kaki, kta pun dianugrahi mata, telinga, BAHKAN HATI UNTUK DIJADIKAN CERMIN. Maka saya tak tahu apakah sudah saatnya kita kembali mengandalkan NURANI dalam setiap pemecahan masalah disekitar kita ? anda sendiri yang bisa mengasah ketajaman hati anda.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.